BOOK: Jane Eyre

image

“Jane Eyre adalah salah satu karya fiksi klasik terpopuler sepanjang masa. Walaupun miskin dan tidak cantik, Jane memiliki jiwa dan semangat yang tak terkalahkan, serta kecerdasan dan keberanian besar. Sebagai anak yatim-piatu, Jane menghabiskan masa kecilnya bersama keluarga bibinya yang kejam. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Lowood, dia bekerja sebagai pengajar bagi anak perempuan Mr. Rochester, seorang tuan tanah yang sinis dan misterius. Padang belantara Yorkshire menjadi latar belakang kisah cinta yang lambat laun berkembang antara Jane Eyre dan Mr. Rochester, namun begitu banyak rintangan dan tragedi yang mesti dihadapi, perpisahan yang mesti dijalani sebelum mereka bisa bertemu lagi”

Begitulah yang tertulis di cover belakang novel Jane Eyre ini, bagi saya ini lebih seperti spoiler daripada sinopsis yang dibuat untuk menggelitik pembaca untuk membaca. Dari sinopsis ini, saya langsung tau kalau ceritanya akan happy ending dan yang dijadikan daya tarik untuk membaca buku ini adalah bagaimana kisah kehidupan Jane Eyre itu sendiri. Dan saya (jika hanya baca sinopsisnya saja) tidak tertarik.

Lalu buat apa beli buku Jane Eyre ini kalau tidak tertarik???

Alasannya adalah karena buku ini termasuk dalam list 1001 books you must read before you die dan diskon 25% dari Gramedia bikin saya gatel untuk membelinya. Lumayan irit 20rb.. (Ayooo berapa harga aslinyaa??)

Jane Eyre

Novel ini diceritakan melalui sudut pandang dari Jane Eyre itu sendiri, jadi seperti membaca autobiografi lah.

Cerita bermula dari Jane Eyre yang berusia 10 tahun yang diasuh oleh Bibinya. Di rumah itu, Jane selalu ingin bersikap baik, namun semanis-manisnya sikap Eyre tetap saja keluarga tersebut tidak menganggapnya ada. Suatu hari, Jane ‘meledak’ meluapkan segala kemarahannya sehingga bibinya pun mengirimkannya ke sekolah Lowood.

Bisa dibilang, sekolah Lowood ini adalah sekolah asrama yang paling menyedihkan yang pernah saya baca. Karena yang bersekolah di sana adalah orang miskin, mereka dididik untuk tahan akan keadaan yang paling buruk. Untungnya tidak bertahan lama. Setelah suatu penyakit menggugurkan sebagian besar murid di sekolah tersebut, sistem pendidikannya dibuat sedikit lebih baik.

Di Lowood, Jane belajar banyak hal sehingga menjadikannya dia wanita muda multitalenta yang sangat jarang di masa itu. Keahliannya itu membuat dia bisa lepas dari Lowood setelah 6 tahun jadi murid dan 2 tahun jadi guru.

Mr. Rochester

Mr. Rochester ini adalah tokoh yang paling saya nanti-nanti kehadirannya. Dia digambarkan tidak rupawan, tapi ahhh… saya suka pria bukan dari wajahnya tapi dari sikapnya (lho kok malah curcol). Ok, back to topic. Walau tidak rupawan, Mr. Rochester ini terlihat berwibawa, berkarakter kuat dan pintar.. Bikin saya jatuh cinta sama karakternya Mr. Rochester, sayang usianya 20 tahun lebih tua dari Jane.

Lope-lope di udara tapi gak menye-menye

Mungkin ini enaknya baca novel klasik, ceritanya gak vulgar, skinship sangat minim sekali. Keromantisan mereka justru saat mereka bercakap-cakap, pada perbincangan yang tidak mengungkit tentang cinta. Obrolan mereka kelihatan klop dan nyambung banget. Gara-gara novel ini bikin definisi ‘romantis’-ku jadi berubah, romantis itu bukannya yang penuh dengan kata-kata manis tapi yang klik satu sama lain.

Antimainstream

Jane Eyre ini bisa dianggap antimainstream di jamannya. Pada jaman tersebut, wanita itu ‘kodrat’nya hanya berdandan cantik, berperilaku manis dan suka bermanja-manja. Target mereka adalah supaya bisa dapet suami yang kaya raya dan dapat menjamin hidup mewahnya. Hal ini beda banget sama Jane, dia gak mau sok manis hanya untuk mendapatkan keinginannya. Dan perempuan yang multitalenta seperti Jane sangat amat jarang ada di jaman tersebut.

To good to be true

Jane Eyre ini adalah novel klasik kedua yang saya baca setelah a Little Princess dan punya persamaan yaitu nasibnya mujur banget. Mungkin di jaman dulu para penulis suka ngebayangin yang indah-indah, seperti kebetulan dapet warisan yang langsung bisa mengubah nasib, kebetulan nyasar ke suatu tempat eh ternyata itu tempat sodaranya. Tapi jaman sekarang yang begini masih bisa ditemukan di sinetron, jadi sinetron itu KLASIK.

Typo dan salah penerjemahan

Dua hal ini adalah hal yang cukup ganggu. Hingga halaman 200-an, saya gak ngerasain ada yang annoying (atau gak nyadar aja), beberapa halaman setelahnya ada beberapa typo, dan selanjutnya ada banyak kesalahan translasi. Grrr…

Salah translasinya seperti kebalik antara aku dan kamu (ini fatal, karena bikin saya super bingung pas baca 1 paragraf dengan translasi yang kebalik ini). Dan salah translasi di brother dan sister (kalau yang ini saya susah jelasinnya, hehehe). Salah translasi ini ada pada beberapa titik jadi annoying banget!!! Sayang banget ada kesalahan seperti ini, padahal selain diterjemahkan buku ini harusnya lewat tangan editor dulu kan? Kok bisa lolos?? ︶︿︶

Recommended???

YES!!!
Walau kelihatannya ada beberapa minus yang mengganggu, tapi ini buku tetep recommended banget!! Walau endingnya tertebak, kisah dipertengahannya sangat unpredictable!! Penulis menggambarkan suasana, perbincangan, karakter tokohnya dengan baik, sehingga menjadi daya tarik tersendiri. Tapi bagi saya magnet paling kuat adalah saat Jane dan Mr. Rochester berinteraksi, ah so sweet walau minim skinship…

P.s. Jane Eyre ini ada filmnya juga. 🙂

32 thoughts on “BOOK: Jane Eyre

  1. Mbk,,,,,, Di gramed, sekarang masih ada gk ya?
    owy harga novel terjemahannya tu emg brp an sih?
    punya File PDF terjemahan tu novel gk? Hehehe

    1. Hi Avriey,
      Salam kenal.
      Saya jamin buku ini tidak akan bisa didapatkan di kebanyakan toko2 buku fisik, gramedia online pun kehabisan stock. Saya mendapatkan buku ini dari toko buku online http://www.angelzone.com.
      semoga masih dapat stock. Good luck : )
      (Sebelumnya maaf mbak admin, main nyolot2 jawab. abisnya, saya juga abis pusing nyari ni buku sih, hehe, salam kenal juga!)

  2. Hi, Slaam kenal.. terima kasih banyak sudah follow blog Haram Keliling Dunia. Wah seru juga kamu suka bikin resensi… ntar kasi pendapat buat bukuku kalo udah terbit ya 🙂
    Cheers,
    Febri

    1. Itu di Gramedia di Mega Bekasi Hypermall, masih ada sih yang diskon… tp udah tinggal dikit… tinggalnya emang di mana mbak???

        1. Soalnya km kan cuma kata-kata…

          Ntar pas saya bilang “Woy balikin”

          Ntar kamu jawab “iya besok ya”

          Besoknya saya tagih lagi, “katanya hari ini mau balikin? Kok tetep gak dibalikin?”

          Trus kamu jawab lagi “aduh lupa, besok ya”

          Trus besoknya saya tagih, besoknya lagi, besoknya lagi & kamu hanya membalikkan tagihan saya dengan kata-kata tanpa realisasi…

          Jadi untuk menghindari hal itu, saya tidak mau meminjamkan novelnya ke kamu..

          Sekian.

Comments are closed.